Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa setiap tahunnya, 1 dari 7 orang di dunia meninggal karena penyakit jantung dan stroke yang disebabkan kurang konsumsi buah. Lalu, 1 dari 12 orang meninggal akibat penyakit yang sama karena kurang konsumsi sayur. Secara spesifik, kurang makan buah menyebabkan kematian karena stroke pada 1,3 juta orang dan 520 ribu orang karena penyakit jantung koroner (penyempitan pembuluh arteri di jantung yang bisa memicu serangan jantung) setiap tahunnya di seluruh dunia. Sementara kurang makan sayur mengebabkan kematian karena stroke pada 200 ribu orang dan 800 ribu orang karena penyakit jantung koroner. Kebanyakan kasus terjadi di Asia Selatan, Asia Timur dan Afrika Sub-Sahara, dimana konsumsi buah-buahan dan sayuran adalah yang paling rendah. "Buah-buahan dan sayuran adalah komponen dalam pola makan yang bisa dimodifikasi dan bisa mencegah kematian karena penyakit kardiovaskular secar global," kata salah satu penulis studi sekaligus peneliti post-doktoral di Friedman School of Nutrition Science and Policy, Tuffs University. Alasannya, buah dan sayuran merupakan sumber nutrisi, seperti serat, potasium, magnesium, antioksidan, hingga fenol, yang menurut studi bisa menurunkan tekanan darah dan kolesterol. Makanan minim pengolahan seperti buah dan sayur juga bisa meningkatkan kesehatan dan menyeimbangkan sebaran bakteri baik di saluran pencernaan.
"Orang-orang yang makan lebih banyak sayur dan buah juga cenderung jauh dari risiko kelebihan berat badan atau obesitas serta mampu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular," katanya. Menurut Miller dan peneliti lainnya, kita idealnya mengkonsumsi sekitar 300 gram buah per hari dan 400 gram sayuran per hari. "Mengkonsumsi 800 gram buah dan sayur setiap harinya, terbukti mampu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian karena sejumlah risiko. Beberapa manfaat tambahan juga bisa didapatkan dengan mengkonsumsi dua sumber ini," kata Miller.
No comments:
Post a Comment