
Hasilnya, ditunjukkan bahwa gangguan pernapasan saat tidur, termasuk mendengkur, dapat menyebabkan penuaan dini hingga 215 hari lebih cepat dari usia sebenarnya. Gangguan tidur, seperti kurang tidur atau tidur yang tidak lelap, juga diasosiasikan dengan percepatan penuaan sebesar 321 hari. Artinya, seseorang akan tampak hampir setahun lebih tua dibandingkan usia sebenarnya jika mengalami gangguan tidur. Hal ini karena adanya perubahan metilasi DNA akibat kurangnya asupan oksigen (oxidative stress) yang menyebabkan ekspresi gen menjadi tidak normal. “Usia biologis seseorang bisa tidak persis sama dengan usia kronologisnya. Data kami menunjukkan adanya bukti biologis yang mendukung dugaan bahwa gangguan pernapasan saat tidur yang tidak ditangani dapat menyebabkan penurunan kondisi kesehatan dan fisiologis seseorang,” terang Xiaoyu Li, peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health in Boston, seperti dilansir dari Medical Daily.
Studi ini juga menemukan bahwa gangguan pernapasan saat tidur ini memiliki efek lebih besar pada wanita, di mana wanita mengalami proses penuaan lebih cepat. Meski demikian, peneliti menekankan bahwa diperlukan studi lanjutan untuk menjawab fenomena ini. “Meski wanita seringkali dianggap memiliki risiko lebih rendah untuk permasalahan tidur, namun studi kami menunjukkan bahwa mereka justru lebih rentan,” ujar Li. Temuan ini diharapkan dapat menjadi petunjuk untuk menangani permasalahan gangguan pernapasan saat tidur, seperti contohnya mendengkur, yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang tidak berbahaya. Lebih jauh lagi, riset lanjutan dapat difokuskan untuk mencari cara untuk mengantisipasi permasalahan tersebut sehingga permasalahan penuaan dini dapat teratasi
No comments:
Post a Comment