Benarkah Tidur Dengan Mulit diplester Bisa Bikin Nyenyak?

Image result for tidur dengan mulut di plesterinfo berita - Tidur cukup dan nyenyak memang syarat penting agar tubuh selalu sehat. Salah satu cara untuk mendapatkan tidur nyenyak itu adalah tidur dengan mulut diplester seperti yang belakangan ini ramai di media social. Penyanyi Andien merupakan salah satu yang membagikan testimoni manfaat memplester mulut selama tidur. Lewat akun Instagramnya, Andien mengatakan tidurnya lebih nyenyak. Warganet pun mengomentari postingan Andien tersebut dan banyak di antaranya mengaku merasakan manfaat yang sama. Menurut pakar kesehatan tidur, dr.Andreas Paradja, RSPGT, jika banyak orang merasa tidurnya lebih nyenyak gara-gara mulutnya diplester, hal itu hanya sugesti. “Kalau mulut diplester lalu jadi mudah tidur dan sebagainya, ini sugesti. Tapi, kalau berlaku pada pendengkur, lalu merasa lebih segar, ini baru benar,” ujarnya. Andreas menjelaskan, banyak orang yang punya masalah mengantuk berlebihan tanpa tahu adanya penyakit tidur berupa mendengkur parah yang menyebabkan henti napas (sleep apnea). “Mulut dirapatkan dengan plester atau chin strap adalah salah satu cara untuk atasi mendengkur kan,” ujar dokter dari RS Mitra Kemayoran ini. 

Waspadai Sleep Apnea Orang yang sering ngorok biasanya akan bangun dengan perasaan tidak segar dan mengantuk seharian atau dalam bahasa medis disebut hipersomnia. Gangguan tidur sendiri dibagi dua, yakni insomnia dan hipersomnia. Menurut Andreas, mulut diplester tujuannya untuk memperbaiki kualitas tidur atau mengatasi hypersomnia. “Mulut diplester maka insomnia sembuh? Beda kasusnya. Jadi tujuannya bukan biar mudah tidur,” imbuhnya. Pada pendengkur, mencoba memplester mulut pun tidak selalu berhasil. Hal itu tergantung pada derajat dengkurnya. Jika sudah mengalami sleep apnea atau henti napas beberapa kali sehingga penderita seperti tercekik saat tidur, maka tetap saja bangun tidur akan merasa tidak segar. Menurut Andreas, memplester mulut saat tidur tidak berbahaya, jadi tak ada salahnya dicoba. “Kalau berhasil ya syukur, kalau tidak berhasil ya coba periksakan ke dokter. Intinya jangan pernah meremehkan gejala ngantuk berlebihan karena banyak penyakitnya. Mendengkur lebih berbahaya bagi jantung dibanding kolesterol tinggi atau merokok, ” katanya.

Share:

No comments:

Post a Comment

Labels