Meski demikian, bukan berarti perempuan tidak bisa berlatih untuk memperkuat otot. Menurut studi yang diterbitkan dalam The Journal of Gerontology pada tahun 2000, respons tubuh yang terjadi pada perempuan dan laki-laki ketika menjalani latihan hampir sama. Cerita Amelinda Amelinda Mulia (21) merupakan salah satu wanita yang rutin pergi ke gym. Wanita asal Jakarta ini sudah rutin pergi ke gym sejak ia berusia 16 tahun. “Motivasi saya pergi ke gym awalnya karena saya mudah letih, lelah, dan stres ketika banyak tugas di sekolah. Kemudian, motivasi kedua adalah kesehatan mental. Yang terakhir adalah saya dapat mencoba tantangan-tantangan baru melalui gym dan angkat beban,” tutur wanita yang kerap disapa Linda ini.
Sebelum pergi ke gym, dia pasti mengonsumsi makanan yang kandungan karbohidrat cukup tinggi sebagai energi, seperti pisang, dan mengonsumsi makanan dan minuman berprotein, seperti telur dan whey protein. Linda juga akan memastikan telah tidur cukup sekitar 7-9 jam pada malam harinya. Lalu ketika sudah sampai di gym dan sebelum mulai latihan, Linda akan melakukan stretching terlebih dahulu untuk bagian-bagian tubuh tertentu agar terhindar risiko cedera. Semenjak Linda pergi ke gym, dia merasakan banyak manfaat positif, seperti lebih bisa mengatur emosi di tengah kesibukan, tubuh yang lebih sehat dan pola hidup seimbang. Terkait penampilannya yang dianggap lebih kekar daripada wanita kebanyakan, Linda memilih untuk tidak ambil pusing. Komentar-komentar miring soal tubuhnya digunakan oleh Linda untuk semakin semangat memperbaiki massa otot dan metabolismenya
No comments:
Post a Comment