:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2473516/original/076588100_1543293217-tips-simpan-jamur-tiram-agar-tahan-hingga-2-mingguan.jpg)
Ternyata nilai gizi jamur dan tekstur jamur sebagai bahan pangan juga berada di antara keduanya. "Akan tetapi jamur tidak mengandung kolesterol, yang merupakan senyawa jahat yg merusak kesehatan apabila dikonsumsi berlebihan," tutur Iwan. Selain itu komposisi asam amino penyusun protein pada jamur hampir menyerupai hewan, sehingga sangat bagus untuk para vegetarian. Tekstur jamur juga sangat menyerupai daging, bahkan lebih lembut sehingga apabila dimasak atau diolah bumbu akan meresap dengan sempurna. Kandungan mineral seperti Fe, Se, dan Zn pada jamur juga lebih tinggi dibandingkan daging. Selain itu jamur juga mengandung senyawa aktif anti diabetes, anti kolesterol danimunomodulator yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan penyakit.
Saat ini para peneliti jamur pangan di Puslit Biologi LIPI sedang mengembangkan jamur yang mengandung senyawa Selenium yang optimum melalui rekayasa media tanam. Kandungan gizi yang terdapat di jamur ini dilansir oleh LIPI sangat baik untuk membantu perkembangan anak balita tumbuh sehat. Meski jamur jenis ini aman untuk sering dikonsumsi, Iwan menegaskan jamur tetap tidak boleh dikonsumsi berlebihan. "Selain itu juga dilakukan penelitian tentang bahan pangan berbasis jamur seperti Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) untuk pencegahan stunting," kata Iwan. Jika dihitung dalam berat kering, kandungan protein yang terdapat di dalam jamur tiram putih ini terkandung 19,35 persen dan itu lebih tinggi daripada beras yang hanya 7,3 persen, gandum 13,2 persen namun tidak seperti susu sapi yang mencapai 25,2 persen.
No comments:
Post a Comment