
Temuan ini mengarahkan para peneliti pada gagasan tentang mengapa orang menikah dan lebih khusus lagi, mereka yang menikah karena takut berakhir sendirian. Studi sebelumnya dari University of Toronto menunjukkan, 40 persen responden takut tidak memiliki pendamping jangka panjang, sementara 11 persen lainnya takut menjadi tua saja. Ketidakamanan inilah yang sering membuat orang menikah dini dan mencari pasangan yang memiliki kualitas lebih rendah di seluruh bidang kapasitas emosional, kompatibilitas intelektual dan tentu saja--penampilan fisik. Profesor Richard Arum dan Josipa Roksa menemukan, dalam riset terhadap lebih dari 2.300 mahasiswa di 24 institusi, 45 persen responden tidak menunjukkan peningkatan signifikan dalam berbagai keterampilan untuk dua tahun pertama studi mereka.
Mereka menghubungkan kurangnya kinerja kognitif ini dengan faktor-faktor seperti bersosialisasi dan terus-menerus dikelilingi oleh orang-orang yang mengalihkan mereka dari studi. Kendati demikian, perlu ada riset lebih lanjut mengenai manfaat "kesepian" dalam hidup. Namun untuk saat ini, Kislev percaya, masih ada kemungkinan untuk mencapai tingkat kesejahteraan tinggi dengan mengembangkan kemampuan dalam menikmati " me time". "Seringkali, (me time) ini menghasilkan perasaan pemberdayaan, relaksasi, dan pengetahuan diri, bukan kesepian," katanya
No comments:
Post a Comment