Warisan BJ Habibie untuk Indonesia dan Dunia


Image result for Warisan BJ Habibie untuk Indonesia dan Dunia

Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie meninggal dalam usia 83 tahun di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu 11 September 2019 sekitar pukul 18.05 WIB. Kepergian BJ Habibie adalah kehilangan bagi Indonesia, bahkan dunia. BJ Habibie adalah sosok ilmuwan sekaligus teknokrat yang banyak meninggalkan warisan bagi Tanah Airnya. Kejeniusan doktor konstruksi pesawat lulusan Jerman itu bahkan diakui dunia, terutama di bidang teknologi dirgantara. Tak hanya jenius dalam perancangan pesawat. Mr Crack, demikian sebutan Habibie di kalangan dirgantara dunia, juga meninggalkan banyak warisan di Tanah Air. Mulai dari politik dan pemerintahan hingga bidang ekonomi. Apa saja warisan BJ Habibie Bagaimana perjalanan hidupnya Simak dalam Infografis berikut ini:

Spirit BJ Habibie dalam Pesawat N219 Karya PT Dirgantara Indonesia
PT Dirgantara Indonesia (DI) berharap bisa meneruskan cita-cita Presiden ketiga RI, BJ Habibie, agar Indonesia bisa merancang bangun pesawat sendiri. Pesawat N219 yang dikembangkan PT DI kini dalam proses mendapatkan sertifikat terbang dan siap dipasarkan mulai tahun depan. Saat ini kita meneruskan cita-cita Pak Habibie dengan membuat pesawat N219, kata Plt Corporate Secretary PT DI Irlan Budiman, Kamis (12/9/2019). Menurut Irlan, proses mendapatkan sertifikasi terbang saat ini sedang ditempuh. Salah satunya harus memenuhi persyaratan 300 jam terbang.

Berbeda dengan N250 karya Habibie yang terbang pada 10 Agustus 1995, Irlan mengungkapkan, N219 didesain sesuai dengan hasil riset PT DI bahwa di wilayah Indonesia, pesawat yang paling cocok itu adalah N219 yang lebih kecil bentuknya. Maka dengan 19 penumpang, pesawat bisa take off dan landing di landasan yang tidak harus beraspal, ujarnya. Irlan mengaku pengembangan N219 bisa mewujudkan cita-cita Habibie agar Indonesia bisa menjadi negara yang memproduksi pesawat terbang secara massal.

Spiritnya meneruskan cita-cita Pak BJ Habibie, di mana menurut beliau, Indonesia itu harus mampu membuat pesawat terbang sendiri, katanya. PT DI menargetkan pesawat N219 dapat dimassalkan tahun depan. Hal itu bisa dilakukan bila sertifikasi terbang berhasil didapatkan tahun ini. Seperti diketahui, semasa hidupnya BJ Habibie pernah memimpin Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang saat ini berubah menjadi PT DI.Di bawah kepemimpinan Habibie, salah satu karya besarnya yang pernah mengudara adalah pesawat N250 yang menjadi pesawat tercanggih di kelasnya pada saat itu. Namun, mimpi Habibie terpaksa tertunda karena Indonesia yang mengalami krisis moneter. Alhasil pengembangan N250 pun dihentikan sebelum bisa diproduksi massal.

Sementara itu, Manajer Komunikasi Perusahaan dan Promosi PTDI Adi Prastowo menuturkan, pihaknya terus melakukan penjajakan untuk mengomersilkan N219. Adi menyebutkan, pihaknya sudah menawarkan N219 terutama pada kepala-kepala daerah yang terletak di pelosok Indonesia. Hal ini mengingat N219 dirancang untuk memenuhi medan terpencil. N219 ini adalah pesawat ringan yang bisa take off dan landing di jarak yang cukup pendek. Jadi pesawat ini cocok untuk daerah terpencil yang tidak punya bandara, katanya.

Menurut Adi, harga jual N219 sekitar 6 juta USD. Pesawat ini lebih murah dibanding dengan harga pesawat pesaing seperti twin otter. Bahkan, lanjut Adi, beberapa kepala daerah dikatakannya sudah berminat membeli untuk memenuhi kebutuhan alat transportasi di daerahnya.
Pasar utamanya untuk lokal, tapi untuk luar negeri juga kita tawarkan juga, katanya.

Share:

No comments:

Post a Comment

Labels