Harga Dollar Di Indonesia menguat Tipis Akhir Pekan Ini


Rupiah Menguat Tipis ke Rp 14.148 per Dollar AS di Akhir Pekan


Rupiah Menguat Tipis ke Rp14.148 per Dolar AS di Akhir PekanRupiah Menguat Tipis ke Rp14.148 per Dolar AS di Akhir Pekan

Nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.148 per dillar AS pada akhir pekan ini. Posisi tersebut menguat 0.05 persen dibandingkan kamis (17/10) yang di Rp 14.155 per dollar AS.

Sementara itu,kirs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.140 per dollar AS atau menguat dibanding kemarin yang di RP 14.172 per dollar AS.

Sore hari ini,mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dollar AS. Tercatat, Lira Turki menguat 0,89 persen, Won Korea 0.46 persen, dan Rupe India 0,07 persen.

Selain itu,penguatan terhadap dollar AS juga dialami oleh bath Thailand sebesar 0.12 persen, Peso Filipina 0,18 persen dan dollar Hongkong 0.02 persen.

Sementara itu, beberapa mata uang Asia yang melemah terhadap dollar AS adalah yen Jepang sebesra 0.02 persen, yuan China 0,06 persen, ringgit Malaysia 0,13 persen dan dollar Singapura 0,07 persen. Di negara maju, pergerakan mata uang terpantau bervariasi terhadap dollar AS.

Poundsterling Inggris melemah 0,04 persen, sementara dollar Australia menguat 0,19 persen, dan euro juga menguat 0,02 persen, Direktur Utama PT Garuda berjangka Ibarhim Assuaibi juga menilai penguatan rupiah disebabkan oleh spekulasi pasar atas penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) AS pada bulan oktober.

"(Peluang) itu sebagian disebabkan oleh komenyat dari Presiden Fed Chicago Charles Evans yang berpendapat bahwa Fed cukup agresif untuk mendapatkan momentum ke dalam inflasi," kata Brahim.

Selain itu, ia juga mengatakan sentimen juga datang dari aksi pelaku pasar atas megoisasi Brexit antara Inggris dan Irlandia. Mereka berspekulasi atas laporan bahwa kesepakatan masih bisa diumumkan akhir minggu ini.

Dari sisi domesti, ia mengungkap sentimen positif rupiah datang dari optimisne pemerintahan atas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintahan meyakini ekonomi RI masih kuat tumbuh di atas level 5 persen pada 2019.

"Target tersebut akan tercapai jika Indonesia bisa menjaga konsumsi domestik yang tidak bergantung pada kondisi global," tuturnya. 

Share:

No comments:

Post a Comment

Labels