Jepang Minati Proyek MRT Fase II dan Cikarang- Balaraja

Jakarta,-- Jepang menyatakan minatnya untuk ikut serta dalam pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Fase II yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota. Menteri Pertahanan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepanag Akaba mengatakan Jepang juga tertarik ikut serta dalam pembangunana MRT Fase Timur-Barat sepanjang 78 kilometer (Km) yang menyambungkan Cikarang, Bekasi hingga Balaraja, Tangerang.
"Kementerian Pertahanan, Infrasturktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang serta Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) juga mendukung konstruksi MRT Jakarta Fase III dab tertarik untuk mendukung MRT Jakarta koridoe timur barat," kata Akaba dalam keterangan resmi dikutip Jumat (27/12).
Sementara itu, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim menambahkan perkembangan MRT Fase 2 sudah memasuki proses lelang kontraktor konstruksi. Pembangunan MRT fase 2 sendiri diprediksi menelan biaya hingga Rp22,5 triliun.
"Untuk pembangunan MRT dari Kota ke depo Fase II saat ini dalam proses Feasibility Study (studi kelayakan)," ucapnya.
Untuk diketahui, Jepang sudah terlibat dalam pembangunan MRT Fase I melalui pinjaman dari JICA. Total investasi yang digelontarkan untuk pembangunana MRT FAse 1 mencapai Rp16 triliun. Moda transportasi massa itu sendiri, resmi beroperasi pada Maret 2019.
Selanjutnya, pembanguanan MRT Fase II disebut membutuhkan biaya lebih mahal ketimbang Fase I. Total investasi diperkirakan mencapai Rp30 triliun.
Investasi yang lebih mahal tersebut terjadi karena seluruh jalur MRT Fase II kemungkinan akan dibangun di bawah tanah.
Selain itu, MRT Fase II juga akan meliputi pembangunana tujuh stasiun di antaranya Stasiun Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, hingga depo untuk parkir kereta. Pembanguanan MRT Jakarta Fase II ditargetkan selesai pada 2023 mendatang.
Sebelumnya, JICA telah menyatakan kesanggupannnya mendanai kembali MRT Fase II. Akan tetapi, lembaga pembiayaan asla Jepang itu belum menyatakan besaran pinjaman yang akan diberikan untuk mendanai proyek MRT Fase II.
"Sampai sekarang masih belum fix totalnya betapa karena amsih dalam tahap evaluasi," kata Kepala Perwakilan Kantor JICA Indonesia Shinichi Yamanaka pada April lalu.
No comments:
Post a Comment