Ketika warga Italia Bangga Jadi Orang 'Jelek'

Jakarta,-- Selama 140 tahun terakhri, kota Plobbico di Italia telah menjadi satu-satunya kota di mana orang merasa bangga saat dianggap jelek secara fisik. Bahkan, kota kecil yang terletak antara Pegunungan Apennine dan Laut Adriatik ini telah menjadi ibu kota dunia bagi orang-orang jelek.
Melansir Medical Daily, club dei Brutti atau kelompok orang jelek awalnya dibentuk sebagai layanan perjodohan untuk wanita-wanita lajang di kota tersebut pada tahun 1879. Seiring dengan perkembangan zama, klub ini mengubah tujuannya dan berkmapanye sepanjang tahun bahwa kecantikan hati lebih penting daripada kecantikan fisik.
Kampanye ini pun meluas ke seluruh dunia. Club dei Brutti telah memiliki 25 kantor yang terbesar di berbagai negera dan diikuti oleh 30 ribu anggota. Lalu pada tahun 2007, klub ini mmebangun sebuah patung yang didedikasikan untuk orang-orang jelek di alun-alun kota Plobbico.
"Patung ini menggambarkan dengan klub ini, Anda hanya perlu dinilai kejelekan wajah oleh anggota senior. Mereka memberi kejelakan mulai dari 'tidka mutlak' hingga 'sangat mutlak'. Meskipun proses perekrutan melibatkan penilian fisik, namun dalam kegiatannya klub ini tetap berfokus untuk mengampanyekan kecantikan batin dan mengajak orang tak hanya peduli dengan penilaian fisik dari orang lain.
Di hari Minggi pertama setiap bulan September, klub ini mengadakan Ugly festival yang dihadiri oleh anggota club dan orang-orang dari seluruh dunia. Selama acara, klub akan menunjuk presiden baru, membuka pendaftaran anggota baru, dan menikmati makanan lokal seperti truffle, polenta, dan pasta.
Menurut Aluigi, klub ini mengajak orang untuk tidka terlewat serius saat dicap jelek dan melawan gagsan kecantikan sebagai kualitas estetika semata. Ia menyatakan, "jelas bahwa anggota kami tidak 'jelek' dalam pengertian klasik. Mungkin mereka tidak cantik, namun kami suka bercanda soal hal itu."
Meski begitu, namun Club dei Brutti tetap memiliki sisi serius. setiap tahunnya, anggota klub menerima dan membahas ratusan surat sebagai konseling bagi orang-orang yang mengalami masalah dengan kepercayaan diri, kesepian, dan lainnya.
No comments:
Post a Comment