Korban Saksi Kunci Ledakan, Polri Belum Bisa Minta Keterangan

Jakarta,-- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan dua anggota TNI korban ledakan di Monas menjadi saksi kunci.
Karen itu, keterangan kedua korban tersebut menjadi hal penting dalam mengungkap kasus ledakan yang diduga bersumber dari granat asap tersebut.
"Ini masih didalami terus karena memang kuncinya kedua korban ini, keterangannya, agar kita bisa mengetahui," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (3/12).
Yusri menuturkan saat ini kedua korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono dan Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono, kata Yusri, juga sudah sempat menjenguk kedua korban.
"Sudah menjenguk yang bersangkutan tapi memang sementara masih dalam perawatan belum bisa diambil keterangannya," tuturnya.
Saat ini Yusri, kepolisian juga masih terus mengumpulkan saksi-saksi di lapangan untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.
Sebuah ledakan yang berasal dari granat asap terjadi di Monas, Jakarta Pusat, tepatnya pukul 07.16 WIB, Selasa (3/12). Kapolda menyebut ledakan terjadi di sisi utara tugu Monas.
Sebelum ledakan terjadi, sejumlah personel TNI tengah berolahraga di dalam area Monas. Personel TNI yang bermarkas di Medan Merdeka Timur itu, kata Gatot, memang rutin melakukan olahraga pagi di kawasan Monas tiap Selasa.
"Di Monas memnag banyak TNI yang olahraga," tutur Gatot dalam konferensi pers di Monas, Selasa (3/11).
Kemudian, lanjut Gatot, terjadi ledakan dari granat asap yang belum diketahui asalnya. Ledakan dari granat tersebut, melukai korban yakni Sersan Kepala (Serka) Fajar dan Prajurit Kepala (Praka) Gunawan.
No comments:
Post a Comment