Rusia Lepas 24 Nelayan Jepang yang Ditahan di Pulau Sengketa

Jakarta,-- Rusia dilaporkan telah membebaskan 24 nelayan dan lima kapal milik Jepang yang ditangkap di perairan pulau Pasifik bersengkata.
Para pelayan itu ditahan karena diduga menangkap gurita secara berlebihan Kementerian luar negeri Jepang mengatakan para nelayan dilepaskan pada Selasa (24/12).
Dikutip dari AFP, lima kapal nelayan telah meninggalkan pelabuhan di pulau Kunashiri, satu empat pulau di Pulau Kuril yang disengketakan oleh Tokyo dan Moskow.
Juru bicara pemerintah Yoshihide Suga mengatakan para nelayan dalam kondisi sehat.
Uni Soviet merebut Pulau Kuril di utara Hokkaido, Jepang, di hari-hari terakhir Perang Dunia II. Sejak saat itu Rusia mempertahankan pulau itu dan menghadirkan militer di sana.
Kelima kapal itu ditahan pekan lalu karena dianggap melampaui kuota mencari gurita yang diatur dalam perjanjian 1988.
Menteri luar negeri kedua negara telah membahas insiden tersebut dalam pertemuan Kamis lalu. Mereka juga berusaha menemukan jalan keluar konflik berkepanjangan antara Moskow dan Tokyo mengenai pulau-pulau itu.
"Tuduhan Rusia akan diselidiki oleh organisasi terkait," kata pejabat Jepang.
Stasiun telebisi NHK melaporkan Rusia memerintahlan para nelayan untuk membayar denda 11 juta yen atau sekitar Rp 1.4 miliiar.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah bertemu puluhan kali sejak 2013 untuk membahas sengketa wilayah.
Masalah itu telah membuat kedua negara sulit menandatangani perjanjian damai untuk acara resmi mengakhiri Perang Dunia II.
Sentimen nasionalis kedua membuat mereka sulit menemukan titik temu.
No comments:
Post a Comment