China Kecam AS Karena Ucapkan Selamat ke Presiden Taiwan

Jakarta, -- China mengecam para pejabat Amerika Serikat dan negara-negara lain karena mengucapkan selamat kepada Presiden Taiwan Tsai Ing-wen atas kemenangan dalam pemilu.
Tsai Ing-wen (63) yang dikenal sangat anti-China kembali terpilih menjadi presiden Taiwan dalam pilpres yang digelar Sabtu (11/1).
"Pihak China menyatakan ketidakpuasan yang kuat terhadap hal ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang, Minggu (12/1).
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, serta para diplomat dari Inggris dan Jepang. mengecam resmi mengucapkan selamat kepada Tsai.
Tetapi, Beijing yang memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, mengecam tindakan mereka karena dianggap melanggar prinsip satu-China.
"Kami sangat menetang segala bentuk pertukaran resmi antara Taiwan dan negara-negara yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan China," kata dia dalam sebuah pernyataan.
Hasil resmi menunjukkan Tsai berhasil meraup 57 persen dari keseluruhan suara. Peserta pemilu kali ini pun mencetak rekor dengan 8,2 juta suara. Lebih banyak 1,3 juta suara dari kemenangan Tsai pada 2016 lalu.
Rival utama Tsai, Han Kuo-yu dari partai pendukung China, Kuomintang mendapat 39 persen suara dan mengakui kekalahannya.
Media pemerintah China juga menganggap remeh kemenangan Tsai. Dalam laporannya, media pemerintah China meragukan legitimasi kampanye Tsai dengan menuduh pemimpin Taiwan itu menang dengan cara kotor dan curang.
"Tsai dan Partai Demokratik Progresif (DPP) menggunakan cara kotor seperti curang, penindasan, dan intimidasi untuk mendapatkan suara, sepenuhnya memperlihatkan sifat egois, serakah dan jahat," kata kantor berita resmi Xinhua pada hari Minggu.
Xinhua juga menuduh Tsai membeli suara dan mengatakan "kekuatan gelap eksternal" ikut bertanggung jawab atas hasil pemilihan.
China sampai saat ini bersikeras Taiwan adalah bagian dari negara mereka. Mereka bahkan pernah mengancam bakal mengerahkan kekuatan militer jika Tauwan membangkang.
"Terlepas dari apa yang terjadi di Taiwan, fakta dasar tidak akan berubah: hanya ada satu China di dunia dan Taiwan adalah bagian dari China," kata Geng.
"Posisi pemerintah Cina tidak akan berubah," ucapnya dalam sebuah pernyataan.
Tsai sampai saat ini tetap menolak klaim China. Dia semakin mendekat ke AS dan meminta bantuan persenjatan mutakhir seperti jet tempur siluman. Sebab, kekuatan militer China juga tengah berkembang pusat.
No comments:
Post a Comment