Petugas Pompa Air Sebut Sampah Jadi Penyebab Banjir Tak Surut



Petugas Pompa Air Sebut Sampah Jadi Penyebab Banjir Tak Surut

Petugas Pompa Air Sebut Sampah Jadi Penyebab Banjir Tak Surut

Jakarta,-- Petugas Stasiun Pompa Pengendali Banjir kawasan Pengadengan, Pancoran, Jakarta Selatan menyebut sampah menjadi penyebab banjir yang meredam rumah warga Pengadengan tak kunjung surut.

Salah satu operator Stasiun Pompa Pengendali Banjir Pengadegan, Sudarno menuturkan sampaj telah menutup saringan pompa sehingga air tak bisa mengalir. Akibatnya, hingga kini banjir tak kunjung surut.

"Kendalanya sampah. Sampah tuh begitu air sudha mulai disedot, itu orang buang ke saluran. Penyebabnya air lambat karena saringa saya kesumbat sama sampah-sampah yang itu," kata Sudarno, Sabtu (4/1).

Oleh karenanya, Stasiun Pompa Pengendali Banjir hingga kini terus berkoordinasi dengan kelurahan dan ketua RW setempat, meminta warga agar membantu membersihakn sampah-sampah di rumah mereka.

Hingga Sabtu (4/1) siang, sejumlah petugas pompa pengendali banjir terus melakukan pembersihan sampah yang menyumbat saluran air. Selagi membersihkan sampah, pompa juga terus dioperasikan sejak pagi hingga sore agar air cepat surut.

"Pokoknya semua warga harus turun ke rumah masing-masing bersiin," tegas Sudarno.

Sudarno mengatakan keberadaan pompa pengendali banjir sejauh ini sangat membantu mengendalikan banjir Pengadegan. Sejak dibangun pada 2013, pompa membantu  banjir di kawasan itu cepat surut.

"Tahun 2007, (banjir) lebih gede dari ini. Waktu belum ada pompa, disedot dari pagi, siang jam 1 mulai. Jam 5 istirahat. Abis isa mulai. Jam 12 istirahat. Itu selama tiga minggu. tapi alhamdullilah setelah ada pompa ini suma sehari semalam," katanya.

Petugas Pompa Air Sebut Sampah Jadi Penyebab Banjir Tak Surut

Namun demikian, petugas Stasiun Pompa tetap mengatur jam operasi pompa, agar air tak cepat surut. Sebab, akan menyusahkan warga yang membersihkan rumah mereka.

"Takutnya kan ini operasi terus. Begitu operasi terus, nanti kekeringa mau bersih-bersih susah. Jadi sekarang ini saya tinggal tunggu komandi Pak Lurah Pak RW. Klao setop, ya setop," katanya.

Banjir meredam kawasan Pengadegan sejak Rabu (1/1) hingga ketinggian lebih dari 5 meter.

Hingga Sabtu (4/1) siang, ketinggian air mulai surut antara 30-90. Setelah sehari sebelumnya, Jumat (3/1) ketinggian banjir masih antara 1,5-2 meter.

Saat meninjau banjir, Gubernur DKI Jakarta Anies Bawedan membantah pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal banjir kali ini disebabkan produksi sampah yang dibuang sembarangan.

Menurut Anies, soal sampah jadi penyebab banjir justru harus dicek kembali, sebab di beberapa titik banjir ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah justru malah tak menjadi daerah dengan produksi sampah yang cukup tinggi.

"Halim itu setahu saya enggak banyak sampah. Tapi, bandaranya kemarin tidak bisa berfungsi, apakah ada sampah di bandara? Rasanya tidak. Tapi, Bandara Halim kemarin tidak bis digunakan," kata Anies di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (2/1).
Share:

Related Posts:

No comments:

Post a Comment