Reaksi Tubuh yang Terjadi saat Anda Berhenti Konsumsi Gula



Reaksi Tubuh yang Terjadi saat Anda Berhenti Konsumsi Gula

Reaksi Tubuh yang Terjadi saat Anda Berhenti Konsumsi Gula

Jakarta, -- Meski tak sehat untuk tubuh, tapi gula hadir dalambanyak makanan dan minuman. Tak ada salahnya jika anda berhenti mengonsumsi gula?

Ada banyak alasan mengapa gula sulit ditolak. Selain rasa manisnya yang enak di lidah, gula juga tak bisa dikesampingkan.beberapa diantaranya adalah sakit kepala,kelebihan gula darah, hingga ketidakseimbangan hormon.

Namun, penting juga untuk dicatat bahwa gula olahan berbeda dengan gula alami yang ditemukan dalam buah, madu, dan susu tanpapemanis. Gulahalus atau dikenal sebagai sukrosa diproseskan dari tebu dan bit. Sukrosa tinggi kalori dan tidak memiliki gizi nyata. Sedangakn gula alami mengandung vitamin dan mineral.

Ahli gisi Sara Siskind mengatakan, akan ada masa transisi yang sulit pada awalnya saat anda berhenti mengonsumsi gula.

"Penelitian menunjukkan bahwa ada efek [berhenti konsumsi gula] yang sama dengan seseorang yang berhenti menggunakan narkoba," ujar Siskind, menguntip insider. Anda akan mengalami kelelahan, sakit kepala, pemglihatan kabur, dan lekas marah. Beberapa orang bahlan mengalami gangguan pencernaan.


Berikut reaksi tubuh yang terjadi saat berhenti konsumsi gula.

1. Suasana hati berubah drastis
Gula melepaskan hormon dopamin dan serotonin di otak. Kedua hormon tersebut dikenal sebagai pencipta rasa bahagia. dengan kata lain, semakin banyak gula yang anda konsumsi, semakinbaik perasaan anda.

Hal yang berbeda akan terjadi saat anda berhenti mengonsumsi gula. Tubuh akan mengalami penarikan terutama dalam beberapa hari pertama," ujar ahli kesehatan Robert Glatter.

Beberapa orang bahkan mengalami kelelahann, sakit kepala, atau perasaaan sedih.

"Setelah sekitar satu minggu, energi anda akan mulai mmebaik, dan anda tak lagi mudah marah," kata Glatter.

2. Warna kulit akan semakin jelas
Konsumsi gula yang tinggi pada gilirannya dapat memicu peradangan pada kulit. Akibatnya, elastisitas dan kolagen--yang membuat kulit terlihat bercahaya--menjadi rusak dan menimbulkan kerutan.

Dengan mengurangi asupan gula, kulit akan lebih bercahaya. Glatter mengatakan, mengurangi asupan gula dapat membantu memperbaiki kulit dengan memperkuat elastin dan kolega serta mengurangi tingkat peradangan.

3. Kualitas tidur membaik
Putus hubungan dengan gula pada awalnya akan membuat anda sulit tidur. Namun, dalam beberapa pakan setelahnya, anda akan mendapatkan kualitas tidur yang lelap.

Kualitas tidur yang membaik muncul karena gula rafinasi dapat mengurangi tingkat slow wave sleep (SWS), tidur restoratif yang mengonsolidasikan memori dan informasi sepanjang hari, tidur dengan garakan mata cepat (REM), serta fase mimpi.

Mengurangi asupan gula akan menurunkan intensitas terbangun di malam hari

4. Berat badan menurun
Mengonsumsi gula dalam jumlah berlebih dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Namun, mengurangi gula hanya salah satu faktor untuk menurunkan berat badan.

"Ketika anda mengurangi atau menghilangkan gula, penyimpanan lemak akan menurun secara perlahan, dan anda akan kehilangan berat badan. Namun, ini membutuhkan waktu, efeknya baru dapat dirasa pada satu hingga dua pekan," jelas Glatter.
Share:

No comments:

Post a Comment

Labels