Xi Jinping Sebut Darurat Corona Terbesar dalam Sejarah China

Jakarta,-- Presiden China, Xi Jinping menyebut kasus virus corona menajdi darurat kesehatan terbesar dalam sejarah Republik Rakyat China. Epidemi virus ini terus meluas secara global hari demi hari.
Virus corona sejauh ini telah menewaskan lebih dari 2.400 orang, dengan sekitar 80.000 manusia terinfeksi secara global. Dari data itu China merupakan yang terparah karena memang awal mula penyebaran virus ini diduga berasal dari Wuhan, kota di China bagian tengah.
Dikutip dari AFP, Senin (24/2), Xi menyebut,sejak RRC berdiri pada 1949, belum ada darurat kesehatan sebesar kasus virus corona ini.
"Ini krisi bagi kami dan ini adalah ujian besar," kata Xi, Minggu dalam sambutan yang disiarkan televisi pemerintah.
Dalam pengakuan yang jarang dilakukan, dia menambahkan China harus terus belajar dari kekurangan yang ada dalam merespons merebaknya penyebaran virus corona. Terutama dalam koordinasi dalam memerangi penyebaran virus ini.
China sendiri dipuji oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam responsnya terhadap epidemi virus corona. Meski pemerintah China mendapat kecaman dari warganya karena membungkam peringatan dini dari seorang dokter yang melaporkan pertamakali temuan virus corona.Dokter tersebut kemudian meninggal karena infeksi virus tersebut.
Xi melontarkan komentar ini ketika Korea Selatan menyatakan pihaknya meningkatkan kewaspadaan ke level tertinggi, setelah infeksi naik hampir tiga kali lipat selama akhir pekan menjadi 602 kasus.
Korsel kini memiliki kasus tinfeksi virus corona terbanyak di luar China, selaindari kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di Jepang.
"Beberapa hari ke depan akan sangat penting," kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, tanpa merinci langkah apa yang akan dilakukan pemerintahannya.
Pada hari Minggu, Korsel melaporkan 169 kasus baru dengan tiga orang tewas akibat virus corona. Total korban jiwa karena infeksi virus ini menjadi lima kasus.
Tak berapa lama Kantor berita Yonhap melaporkan kasus kematian ke enam di Korsel.
Kasus-kasus baru juga ditemukan, termasuk karyawan pabrik Samsung Electronics di kota Gumi, yang menyebabkan raksasa teknologi itu menunda operasional mereka sampai Senin.
Selain Korsel, sejumlah negara seperti Italia melaporkan lonjakan kasus infeksi virus corona pada hari Minggu.
Pun demikian dengan Iran yang mengabarkan informasi terbaru bahwa delapan orang tewas sejauh ini.
No comments:
Post a Comment