Corona, 120 Ribu Kru Industri Hiburan AS Kehilangan Pekerjaan




Corona, 120 Ribu Kru Industri Hiburan AS Kehilangan Pekerjaan



Jakarta,-- Lebih dari 120 ribu kru di Industri hiburan Amerika Serikat kehilangan pekerjaan di tengah upaya pemerintah memerangi penyebaran virus corona.

Salah satu serikat buruh industri hiburan di AS, IATSE, melaporkan perkiraan angka ini setelah menghimpun data dari Internasional Cinematographers Guild (ICG) Motion Picture Editors Guild (MPEG).

"Ini merupakan masa yang menyedihkan bagi keseluruhankeluarga serikat," ujar Direktur Eksekutif MPEG, Cathy Repola, seperti dikutip The Hollywood Reporter.

Meski demikian, Repola memastikan bahwa pihaknya sudah mengupayakan dan berhasil menjamin pembayaran untuk para kru dari pihak yang mempekerjakan.

"Ia akan terus berkoordinasi dengan pihak pirusahaan yang belum mengikuti anjuran tersebut," ucap Repola.

Namun, dalam surat bersama ICG yang juga diteken oleh sang preisden, John Lindley, tertera kekhawatiran lebih lanjut walau bayaran selama dua pekan ke depan sudah terjamin.

Melihat krisis kesehatan saat ini, ICG ragu proses produksi dpat langsung berjalan setelah dua pekan.Merekapunkhawatir akan nasib para kru selepas periode dua pekan tersebut.

"Masalah ini kemungkinan akan berlanjut hingga hitungan bulan, bukan lagi minggu, dan kami khawatir terhadap kesehatan, pendapatan, dan stabilitas ekonomi anggota kami," tulis ICG.

Sebagai langkah antisipasi, IATSE dan ICG sudah mengumumkan donasi sebesar US$2,5 juta untuk para anggota. Namun,angka tersebut kemungkinan tak akan cukup untuk bertahan dalam jangka panjang.

Presiden internasional IATSE, mathew D. Loeb pun mendesak Kongres untuk memasukkan pekerja dunia hiburan dalam paket bantuan yang direncanakan pemerintah .

"Sebagai upaya sosial distancing, acara dan proyek di seluru sektor industri hiburan dibatalkan. Jelas krisis Covid-19 membutuhkan langkah tepat dari pemerintah ferderal untuk mendukung pekerja hiburan yang terkena dampak," katanya.

Ia kemudian berkata "Sekarang, ribuan anggota kami di semua sektor industri hiburan menderita kesulitan finansial karena pemerintah memerintahkan pembatalan. Pekerja hiburan tak seharusnya tak menderita akibat perlawanan terhadap Covid-19."
Share:

No comments:

Post a Comment

Labels