Upaya pencegahan penyebaran virus corona covid-19 di Cirebon tak hanya di kalangan pendidikan. Upaya pencegahan tersebut berdampak pada penutupan sementara kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati Cirebon. Penutupan aktivitas ziarah di kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati tersebut merupakan hasil koordinasi Pemkab Cirebon dengan pihak keraton. Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Pemkab Cirebon untuk memastikan penutupan sementara kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati.
Tokoh Sentral
Kendati demikian, Sultan Arief menegaskan, situs lain peninggalan keraton Cirebon yakni Gua Sunyaragi belum dinyatakan tutup sementara. Sultan Arief mengaku masih menunggu koordinasi dengan Pemkot Cirebon terkait sikapnya mencegah sebaran Covid-19. Terkait Gua Sunyaragi sampai sekarang belum ada petunjuk jadi kami masih menunggu petunjuk Wali Kota Cirebon dulu,ujar dia.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi menegaskan penutupan kompleks Makam Sunan Gunung Jati bersifat sementara. Dipastikan setelah melewati masa inkubasi 14 hari, kompleks pemakaman tersebut akan kembali dibuka. Dia menyebutkan, penutupan sementara sudah melalui koordinasi dan persetujuan tertulis dengan pihak keraton. Baik Keraton Kasepuhan maupun Keraton Kanoman.
Sudah ada pertemuan beberapa hari lalu, ujar dia.
Dia mengaku, sejauh ini, kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati selalu ramai oleh peziarah maupun wisatawan. Peranan Sunan Gunung Jati dalam menyebarkan ajaran Islam di tanah Cirebon menjadikannya sebagai tokoh sentral yang dikultuskan sebagian besar masyarakat Cirebon. Di kompleks pemakaman ini tak hanya terdapat makam Sunan Gunung Jati. Makam-makam di sana pula menjadi tempat peristirahatan terakhir para sesepuh pendiri Cirebon. Termasuk pula sultan dan keluarga Kasultanan Cirebon dimakamkannya di Astana Gunung Jati atau kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati, ujar Imron.
No comments:
Post a Comment