
Jakarta,-- Upaya pemulihan Katedral Notre-Dame di Paris akan dilanjutkan secara bertahap pada Senin pekan depan, setelah lockdown yang terbakar pada tahun lalu itu, kata pemimpin proyek renovasi.
Proyek pemulihan Notre-Dame dihentikan pada pertengahan Maret ketika Prancis mulai memberlakukan pembatasan perjalanan dan penutupan bisnis demi menghentikan penyebaran virus corona.
"Saya telah memastikan langkah-langkah perlindungan keamanan dan keselamatan bagi para pekerja dalam proyek ini," kata Jean-Louis Georgelin dalam pernyataannya, seperti yang dikutip dari AFP pada Kamis (23/4).
Sebelum proyek dihentikan,60 hingga 70 pekerja di lokasi sedang bekerja keras untuk menghilangkan partikel timah beracun yang meleleh dari kerangka atap saat kebakaran melanda.
Partikel timah beracun itu dikhawatirkan menjadi debu yang berbahaya jika terhisap pekerja dan penduduk di skeitar Notre-Dame.
Setelah pekerjaan dilanjutkan kembali seperti biasa di bulan Mei, mereka juga akan mencoba merekonstruksi jaringan pipa dan kabel yang ikut "kusut" setelah kebakaran.
Sebelum dua pekerjaan utama itu selesai, atap permanen belum bisa dipasang, bahkan atap sementara untuk melindungi karya seni yang terpajang di ruangan katedral.
Bangunan abad ke-13 ini menjadi korban dari kebakaran hebat pada 15 April 2019, yang menyebabkan atap dan menara runtuh.
Meskipun telah ada upaya pembersihan dan rekonstruksi, strukturnya keseluruhan bangunan yang kini rapuh masih berisiko runtuh.
Pekan lalu, Notre-Dame membunyikan bel dari menara selatan untuk menandai peringatan setahun peristiwa kebakaran, bersamaan dengan sesi tepuk tangan meriah setiap malam dari penduduk di jendela rumahnya di seluruh negeri untuk petugas kesehatan di garis depan krisis COVID-19.
Presiden Emmanuel Macron menegaskan kembali tujuannya memulihkan Notre-Dame dalam waktu lima tahun, menyebut upaya itu "simbol kekuatan rakyat kita."
No comments:
Post a Comment