Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan, cukup banyak sumber pembiayaan bagi UMKM dari pemerintah, salah satunya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 190 triliun dengan bunga 6 persen dan plafon pinjaman hingga Rp 500 juta.Namun, sampai saat ini KUR yang belum terserap mencapai Rp 129 triliun. Belum lagi pembiayaan-pembiayaan yang disalurkan lewat BLU pemerintah yang ada di berbagai kementerian, sebesar Rp 30 triliun.Problemnya, saya akui, masih belum mudah bagi UMKM untuk mengakses ke sana, ungkap Teten dalam keterangan resmi, Sabtu (13/6/2020).
Teten menyebutkan, banyak perusahaan Fintech yang sudah membantu usaha mikro dan kecil yang unbankable. Pemerintah, melalui OJK, juga sudah banyak memberikan izin bagi perusahaan Fintech.Kalau ini disinergikan, yaitu seluruh sumber pembiayaan dari pemerintah dan swasta (Fintech), tentu akan sangat besar manfaatnya bagi UMKM Naik Kelas, ujar Teten.Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bobby Gafur menyatakan, masih banyak UMKM yang belum mampu mengakses dana perbankan dikarenakan sulitnya memenuhi persyaratan, terutama terkait agunan.
Dengan adanya perusahaan Fintech, seharusnya risk profile di perbankan akan terpotong. Di marketplace, kita bisa melihat kinerja UMKM dari trading history yang sudah dihasilkan, kata Bobby dalam keterangan tertulis KemenKopUKM.Jadi, bagi Bobby, dengan adanya analisa digital di marketplace, Fintech merupakan pintu baru bagi UMKM untuk dapat mengakses permodalan.Bahkan, saya mengusulkan, dengan masih sulitnya UMKM mengakses KUR, bank pelaksana KUR bisa bekerja sama dengan perusahaan Fintech, jelas Bobby.
No comments:
Post a Comment