
Solo, -- Kecelakaan mobil di SPBU Jalan Bhayangkara Solo mengakibatkan kerugian yang ditaksir hingga ratusan juta rupiah, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo selaku pemilik SPBU bicara peluang damai dengan tersangka.
Purnomo menaksir kerugian akibat kecelakaan itu mencapai Rp 300-an juta. Selain karena mesin dispenser yang rusak total, dua orang pegawainya mengalami patah tulang.
"Untuk pengobatan korbannya saja bisa Rp 200 juta. Karena korban kakinya patah. Kemudian mesinnya juga rusa. Bisa Rp 300-an juta," kata Purnomo kepada wartawan, Selasa (23/06).
Sejak peristiwa Senin (22/06) pukul 18.00 WIB itu, SPBU juga harus tutup. Hingga Selasa siang, SPBU tutup san baru bukan pada sore harinya.
Adapun mesin yang rusak berjumlah satu unit yang berada di sisi paling selatan. Mesin tersebut biasa digunakan untuk mengisi BBM, jenis pertalite dan pertamax.
"Mesin pompa yang rusak tidak dapat dioperasikan. Harus menunggu perbaikan, sekitar 15 hari," ujar dia.
Soal peluang damai, Purnomo berharap bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, Purnomo juga bisa siap menanggung pengobatan jika jalan damai tidak terwujud,
"Belum tahu mau damai atau seperti apa. Ya harapannya bisa selesai secara kekeluargaan saja. Tapi kami menjamin pengobatan karyawan," tutupnya.
Sementara itu, kepolisian mengatakan pelaku berupaya melakukan jalan damai. Pihak keluarga juga berjanji menanggung biaya kerusakan.
"Keluarganya juga datang. Mereka bertanggung jawab penuh terhadap para korban," kata dia.
Terkait kemungkinan penghentian kasus ketika tersangka dan korban berdamai, Kasat Reskrim Polresta Solo AKP Purbo Adjar Waskito mengaku masih akan mempertimbankannya.
"Nanti kita lihat kalau mereka ada upaya damai menajdi pertimbangan dalam penanganan selanjutnya," ujar dia.
No comments:
Post a Comment