Update Corona Jumat 24 Juli: Pasien Covid-19 Meninggal Bertambah 89 Jadi 4.665 Orang

Jateng dan Jatim Laporkan Jumlah Kematian COVID-19 Terbanyak per ...

Kasus meninggal dunia akibat infeksi virus Corona Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi.
Terdapat 89 pasien Corona Covid-19 yang meninggal dunia pada hari ini, Jumat (24/7/2020). Total menjadi 4.665 orang.Informasi ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang disampaikan melalui Satgas Penanggulangan Covid-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada laman www.covid19.go.id, Jumat (24/7/2020).Sementara itu, penambahan kasus positif Corona Covid-19 ada 1.761 orang pada hari ini. Jumlah akumulatifnya sebanyak 95.418 orang di Indonesia terkonfirmasi positif Corona Covid-19.

Meski begitu, jumlah kasus sembuh juga terus bertambah. Pada hari ini, 1.781 pasien Corona Covid-19 sudah dinyatakan sembuh.Sehingga, totalnya ada 53.945 orang sudah dinyatakan sembuh dan negatif Corona Covid-19 di Indonesia.Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak pukul 12.00 WIB, Kamis, 23 Juli 2020 hingga pukul 12.00 WIB hari ini.Perwira Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian melaporkan perkembangan jumlah pasien di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, Kepulauan Riau.Aris menyebut, hingga Jumat (24/7/2020) pukul 08.00 WIB, RSKI Pulau Galang merawat inap 50 pasien, terbagi atas 32 pria dan 18 wanita.

Jumlah tersebut berkurang satu orang dari hari sebelumnya yakni 51 orang. Dari 50 pasien yang dirawat inap, 10 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, sedangkan 40 pasien lainnya berstatus suspek.Rekapitulasi pasien terdaftar di RSKI Pulau Galang terhitung sejak 12 April 2020 berjumlah 470 orang, pasien dirujuk ke RS lain dua orang, yang dinyatakan membaik atau sembuh 179 orang, pasien suspek selesai perawatan 237 orang, dan yang meninggal nihil," kata Aris, dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat, seperti dilansir Antara.Sementara itu, data total jumlah ABK dan pekerja migran yang telah pulang kembali ke Indonesia hingga saat ini tercatat 62.102 orang.

Kemudian, kata Aris, sebanyak 3.189 orang masih dikarantina, sedangkan 58.913 orang lainnya telah diperbolehkan pulang.Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres).Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

Share:

No comments:

Post a Comment

Labels