Penipu Rekrutmen PT KAI Tawari Korban Gaji Rp4 Juta Per Bulan

Jakarta,-- Direktorat Reserve Kriminal Umum Polda Metro Jaya meringkus dua orang pelaku karena melakukan penipuan rekrutmen pegawai PT Kereta Api Indonesia dengan iming-iming gaji hingga Rp4.050.00 juta per jabatan.
"[Dengan dalih] bisa mengurus orang menjadi pegawai PT KAI, minta bayaran Rp1,5 juta sampai Rp4 juta [seusai jabatan] per orang tanpa tes dan seleksi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (21/12).
Penipuan dilakukan kedua pelaku dengan aplikasi pesan Whatsapp. Pelaku dengan inisial FTS (25) memakai tiga nomor berbeda dan membuat akan WA dengan nama. tiga pejabat di PT KAI, yakni bagian direksi, HRD dan vice president train crew.
Profil akun WA ketiga pejabat PT KAI yang dicatat dibuat lengkap dengan foto dan nama pemilik jabatan.
Kemudian tersangka lainnya dengan inisial IL (53) berperan mencari korban untuk diajak bergabung dalam grup WA berisikan tiga nomor yang dipalsukan FTS.
Dalam grup WA tersebut peserta diiming-iming dengan rumah dinas, kendaraan operasional, tunjangan kesehatan dan jabatan yang diinginkan.
Mereka dikatakan bisa langsung tunjuk jabatan yang diinginkan hanya dengan mengisi formulir tanpa tes.
Korban bahkan sempat dibawa oleh pelaku ke Stasiun Gambir, Jakarta Pusat untuk mengisi formulir.
Tindak penipuan sudah dilakukan pelaku sejak Agustus 2019. Setidaknya ada 43 korban yang sudah melakukan pembayaran kepada pelaku. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19 orang akhirnya melapor ke polisi karena tak kunjung didaftarakan menjadi pegawai.
Atas perbuatannya, kedua pelaku disangkakan dengan pasal 37B KUHP dan atau sampai 5 tahun penjara.
Direktur SDM dan Umum PT KAI Ruli Adi menegaskan kedua pelaku bagian dari PT KAI.
Dia mengatakan tidak ada proses rekrutmen di PT KAI yan bisa dilakukan tanpa tes dan langsung mendapat jabatan.
Untuk mendaftarkan diri menjadi pegawai, peserta hanya bisa mendaftarakan diri melalui sistem PT KAI. Peserta juga harus melalui 5 tahapan tes dan seleksi untuk menjadi pegawai.
"Tidak mungkin ada pegawai tanpa tes bahkan langsung dapat jabatan. Saya ingin mengimbau ke masyarakat jangan mudah tergoda masalah seperti ini," tuturnya.
No comments:
Post a Comment