Persatuan Dokter Paru: Belum Ada Vaksin untuk Pneumonia Wuhan



Persatuan Dokter Paru: Belum Ada Vaksin untuk Pneumonia Wuhan

Persatuan Dokter Paru: Belum Ada Vaksin untuk Pneumonia Wuhan

Jakarta,-- Wabah pneumonia misterius di China atau pneuomonia Wuhan menimbulkan rasa takut dan panik di kalangan masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Meski belum ada laporan kasus adanya pasien yang tercatat di Indonesia namun, kepanikan masalah kesehatan ini juga sampai ke Indonesia.

Terkait maslah ini, Erlina Burhan, Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PP PDPI) mengatakan banyak orang menginginkan divaksin suapay terhindar dari penyakit ini.

"Saya ingin vaksin [pneumonia] Wuhan, saya ingin vaksin," kata Erlina.

"Tidak ada vaksin pneumonia Wuhan."

Erlina mengatakan pembuatan vaksin memerlukan waktu lama sehingga tidak mungkin vaksin ditemukan dan dipasarkan sesaat terjadi outbreak.

"Vaksinnya belum ada jadi enggak perlu membabibuta minta vaksin," imbuhnya.

Dirinya menegaskan tidak ada vaksin untuk pneumonia Wuhan. Laporan terakhir dari pihak otoritas China, pneumonia Wuhan disebabkan oleh coronavirus tipe baru. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penularan oneumonia Wuhan belum bisa dipastikan dari manusia ke manusia, namun tetao ada kemungkinan yang tak bisa dikecualikan.

Setelah ini penyelidikan hanya menyebut kemungkinan penularan dari ikan atau unggas. Pasien-pasien pneumonia Wuhan belum bisa dipastikan dari manusia ke manusia, namun tetap ada kemungkinan yang tak bisa dikecualikan.

Sejauh ini penyelidikan hanya menyebut kemungkinan penularan dari ikan atau unggas. Pasien-pasien pneumonia Wuhan sebagian diketahui bekerja di pasar ikan dan unggas di sana.

Dia mengimbau masyarakat tetap waspada dengan penerapan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), menjaga sistem daya tahan tubuh dan waspada akan tiga gejala ini muncul, sebaiknya segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diperiksa dan ditelusuri asal-muasalnya.

Dokter Paru mengungkapkan bahwa belum ada vaksin pneumonia Wuhan sampai saat ini

Di sisi lain, Ketua Umum PDPI, Agus Dwi Susanto mengimbau untuk menghentikan kebiasaan merokok. Merokok mengakibatkan kerusakan bulu getar atau silia pada saluran pernapasan. Silia lemah atau lumpuh sehingga dungsi penyaringan tidak maksimal.

"Tak hanya mencegah pneumonia, tapi menghentikan kebiasaan merokok untuk mencegah penyakit respirasi (penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan)," kata Agus.
Share:

No comments:

Post a Comment

Labels