Diduga Mata-mata Swedia, China Penjarakan Penulis Buku
Jakarta,-- Pengadilan China menghukum Gui Minhai, seorang penulis dan penerbit buku berwarganegara Swedia kelahiran China, dengan 10 tahun penjara atau kasus tuduhan menyediakan informasi intelijen di luar negeri secara ilegal.
Gui Minhai, satu dari lima penerbit buku di Hong Kong yang dikenal sering menerbitkan buku tentang para pemimpin politik China, ditangkap oleh pihak berwenang saat berada di dalam kereta menuju Beijing pada Februaru 2018. Itu adalah kali kedua dia ditangkap oleh aparat.
Pengadilan Kota Ningbo mengatakan dia dijatuhi hukuman pada Senin (24/2) dan kewarganegaraan China Gui telah dikembalikan pada 2018, meski belum jelas apakah dia telah melepas kewarganegaraan Swedia.
Gui sempat menghilang pada 2015 ketika berlibur di Thailand, namun kemudian muncul di China, mengakuterlibat dalam kecelakaan fatal dan menyelundupkan buku terlarang.
Dia menjalani hukuman penjara dua tahun, tetapi tiga bulan setelah dibesbaskan pada Oktober 2017, Gui kembali di tangkap. Saat itu dia disebut bersama sejumlah diplomat Swedia.
Para pendukung dan keluarga Gui menyebut penahanan itu merupakan bagian dari aksi tekanan politik yang dilakukan oleh pihak berwenang China.
Pengadilan Ningbo telah mencabut hak politik Gui selama lima tahun sehingga dia tidak bisa memimpin perusahaan milik negara atau memegang jabatan di organisasi pemerintah.
China juga tidak mengakui kewarganegaraan ganda. Warga asing diwajibkan menanggalkan kewarganegaraan asli setelah mendapatkan kewarganegaraan China.
Pemerintah China sempat merilis sebah video, sekitar tiga minggu setelah Gui hilang. Di dalamnya, terlihat Gui mengaku melakukan kesalahan dan menyalahkan Swedia yang ia sebut " membesar-besarkan" kasus dan "mendorong" aksi melanggar hukum.
Namun menurut AFP, tersangka penjahat di China sering kali tampil di rekaman video dan "mengakui" kesalahan, langkah yang menurut para pegiat seringkali dilakukan di bawah ancaman.
Penahanan Gui ini membuat hubungan antara Swedia dan Chian menjadi tegang dalam beberapa tahun belakangan. Sebelumnya, pemerintah Swedia telah mendesak China untuk membebaskan Gui.
China membatalkan dua delegasi pengusaha ke Swedia setelah Menteri Kebudayaan Swedia Amanda Lind dinilai tidak menghiraukan ancaman atas "aksi balasan" dan malah memberi pengharagaan hak asasi kepada Gui pada November lalu.
Sementara itu, mantan Duta besar Swedia untuk China Anna Lindestedt sedang diperiksa terkait tuduhan melewati kewenangan ketika melakukan pertemuan gelap anda dengan pengusaha China dan putri Gui agar bisa membebaskan penerbit buku itu.
Gui bukan satu-satunya tokoh literasi yang terkena masalah dengan pemerintah China. Penulis kisah agen rahasia kelahiran China berkewarganegaraan Australia Yang Hengjun, ditahan di China sejak Januari 2019.
Pihak berwenang China menduga Yang menjadi mata-mata. Yang dilaporkan pernah bekerja di Kementerian Luar Negeri China di Provinsi Hainan, meski hal ini dibantah oleh Beijing.
No comments:
Post a Comment