Selain Corona, Wabah Flu Burung Juga Ditemukan di China
Jakarta, -- Pemerintah China melalui Kementerian Pertanian dan Pedesaan melaporkan temuan wabah flu burung (H5N1) di sebuah peternakan di Kota Shaoyang, Provinsi Hunan Selatan, Sabtu (1/2) waktu setempat.
Mengutip Channel News Asia (2/2), kasus flu burung ditemukan di sebuah peternakan yang memiliki 7.850 ekor ayam. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.500 ekor mati karena flu burung. Akibat wabah itu, pihak berwenang China telah memusnahkan 17.828 unggas.
Ternyata, virus flu burung tidak hanya menyerang peternakan di China. Kondisi serupa ditemukan di India. Awal pekan ini, pemerintah India mulai memusnahkan ayam dan telur yang mengandung flu burung.
Beberapa minggu terakhir, virus dlu burung jenis H5N8 juga ditemukan telah menyebar ke seluruh Eropa Timur.
Informasi serupa disampaikan oleh Straits Times terkait temuan virus dlu burung di Kota Shaoyang, Provinsi Hunan Selatan.
Straits Times juga melaporkan jumlah unggas yang meninggal akibat wabah tersebut serupa dengan laporan yang disampaikan oleh Channel News Asia, yaitu 4.500 ekor ayam.
Namun demikian,pihak kementerian tidka mengataan kapan wabah itu terjadi dan kapan pemusnahan terjadi. Mereka menegaskan tidak ada kasus vorus H5N1 yang dilaporkan menjangkiti manusia.
Namun demikian,pihak kementerian tidka mengataan kapan wabah itu terjadi dan kapan pemusnahan terjadi. Mereka menegaskan tidak ada kasus vorus H5N1 yang dilaporkan menjangkiti manusia.
Wabah flu brurung pernah menghantui china pada 2013 lalu. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut virus flu bruung merugikan ekonomi Negeri Tirai Bambu hingga US$6,5 miliar pada 2013.
Kabar kemunculan virus flu burung mencuat kala China dan beberapa negara di dunia tengah melawan penyebaran wabah virus corona pada Desember 2019 lalu.
Hingga Minggu (2/2) korban meninggal dunia akibat wabah corona mencapai 304 orang orang. Sementara itu, jumlah penyebaran virus corona menjadi 14.380 kasus. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan epidemi virus corona sebagi darurat global.
Sejumlah negara, termasuk Indonesia telah memulangkan warganya yang menetap di Provinsi Hubei. Tak hanya itu, Indonesia juga melarang warganya mengunjungi China untuk sementara waktu.
Guna mengantisipasi penyebaran vrus tersebut, pemerintah Indonesia juga melarang pemegang paspor Chian masuk dan transit ke Tanak Air.
No comments:
Post a Comment