Jakarta,-- Pandemi virus Corona atau Covid-19 tidak menurutkan keinginan warga untuk tetap menyarankan Lebaran Ketupat. Pasar di Kota Semarang tampak ramai dengan penjualan dan pembeli janur atau kelontong ketupat pagi ini.
Peringatan "Lebaran kedua" khas Jawa itu identik dengan ketupat dan opor, sama seperti saat hari H Idul Fitri. Pada Sabtu, (30/5) di Pasar Bangetayu Smearang, penjual kelontong ketupat dan janur berjajar menjajakan dagangannya sejak pagi.
Harganya bervariasi sesuai ukuran dan juga bahan. Selain dari janur kelapa, ternyata janur dari pohon gerbang juga banyak dicari. Salah satu pembeli, Heri sengaja datang ke pasar karena memang mempersiapkan Lebaran Ketupat yang diperingati besok.
"Cari yang besar,inidari janur aren atau gerbang, lebih bersih, per ikat dapat Rp 25 ribu," kata Heri di Pasar Bangetayu.
Sementara itu salah seorang pedagang mengatakan harga ketupat memang sedikit naik karena pengrajin atau pengambil janur meminta uang jasa lebih karena terdampak pandemi.
"Kalau carinya tidak sulit, tapi yang ambil janur harganya naik," ujar pedagang.
Hal senada diungkapkan pedagang ketupat di Pasar Pedurungan, Smearang. Pedagang mengatakan meski Pandemi, ternyata ketupat tetap laris karena banyak yang mencarinya.
Warga yang mempersiapkan Lebaran Ketupat memang sangat sibuk hari ini. Tidak hanya untuk hidangan keluarga, di wilayah Semarang sebelah Timur biasanya juga ada tradisi bagi-bagi ketupat untuk anak-anak.
"Tidak ngefek, tetap banyak yang cari. Ini saya kulaknya sudah jadi, bukan bikin sendiri," ujar seorang pedagang di Pasar Perudungan.
No comments:
Post a Comment