Tes Swab Corona di Aceh Bertarif Rp 1,5 Juta, DPRA Bakal Panggil direktur RS




Poster



Banda Aceh,-- DPR Aceh (DPRA) bakal memanggil DIrektur RSU Zainal Abidin (RSUZA) terkait tarif dan tes swab virus Corona. Pemanggilan rencananya dilakukan untuk meminta penjelasan soal tarif pemeriksaan tersebut.

"Kita akan segera memanggil Dirut RSUAZA untuk persoalan ini. Insyaallah (pemanggilannya) Selasa atau Rabu ini. Kita akan pertanyaan harga yang disebut dalamdaftar itu, berlaku umum untuk masyarakat atau hanya untuk perusahaan," kata Sekretaris Komisi V DPR Aceh, Iskandar Usman Al-Farlaky, kepada wartawan, Sabtu (30/5).

Rapid test di RSUZA sendiri dikenai tarif Rp 650 ribu. Sementara, tes swab dikenai tarif Rp 1,5 juta.

Iskandar menilai penetapan harga tersebut tidak wajar. Dia menyinggung anggaran Rp 1,7 triliun yang disiapkan untuk penanganan Corona di Aceh.

"Nilai Rp 1,7 triliun hasil refocusing APBA 2020 belum digunakan sama sekali. Sebagian besar itu untuk penanganan Corona, harusnya dites massal secara gratis dengan menggunakan APBA tadi," ujar politikus Partai Aceh ini.

Iskandar berharap warga yang hendak memeriksakan diri terkait virus Corona tidak dipungut biaya. Dia meminta pihak terkait tidak berbisnis dengan menetapkan tarif untuk rapid test dan tes swab.

"Jangan dibebani lagi kepada rakyat yang kesusahan selama Corona. Rapid test dan swab test bukan untuk bisnis. Ini yang harus diketahui bersama," ujar Iskandar.

"Eksekutif jangan berbisnis di tengah-tengah kepanikan masyarakat soal Corona," sambungnya.

Penjelasan Direktur RSUZA

Sementara itu Direktur RSUZA Banda Aceh dr Azharuddin mengaku belum mendapat informasi terkait rencana pemanggilan tersebut. Dia mengatakan bakal hadir bila dipanggil pihak legislatif.

"Insyaallah hadir kalau dipanggil," kata Azharuddin.

Azharuddin membenarkan adanya tarid pemeriksaan rapid test senilai Rp 650 ribu dan tes swab Rp 1,5juta. Menurutnya, tarif hanya dikenakan untuk pemeriksaan mandiri, sementara bagi pasien dan warga tidak mampu, pemeriksaan tetap gratis.

"Yang berbayar untuk layanan eksekutif dan mandiri. (Warga) yang tidak mampu dan sebagai pasien COVID-19 semua gratis," jelas Azharuddin.
Share:

Related Posts:

1 comment:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    ReplyDelete