
Jakarta,-- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui soal kenaikan jumlah orang tanpa gejala (OTG) yang rentan terinfeksi virus corona di Provinsi Jawa Timur.
"Hari ini OTG yang potensi terkonfirmasi positif angkanya semakin naik, contoh di Jatim sebulan 21 persen, naik 26 persen, dan dua hari belakangan sudah 34,2 persen," kata Khofifah melalui konferensi pers secara daring, Sabtu (23/5).
Oleh karena itu, ia kembali menegaskan larangan bagi warganya untuk melakukan perjalanan jauh atau pulang kampung sebagai upaya menekan laju penularan virus corona.
"Lebaran tahun ini kita semua memang harus sabar dan bisa menahan diri untuk tidak ke kampung dulu, untuk tidak mudik dulu karena kita yang berada di daerah episentrum covid menyebar secara masif, maka posisi kita adalah orang dengan risiko (ODR)," tuturnya.
Meskipun sekitar 87 persen kelurahan atau desa di Jatim menyediakan tempat karantina mandiri, namun Khififah berharap masyarakat tetap mematuhi imbauan pmerintah demi kesehatan diri sendiri dan keluarga dekat.
Berdasarkan data angka pemudik dari 16 Maret-22 Mei, Provinsi Jatim mencatat setidaknya 460 ribu orang masih "membandel" untuk pulang ke kampung halaman masing-maisng.
Khofifah memahami tradisi silaturahmi kala Lebaran. Namun ia meminta keprihatinan masyrakat agar dapat membantu negara dengan tidak berpergian jauh selama pandemi virus corona.
Provinsi Jawa Timur adalah salh satu daerah dengan kasus virus corona tertinggi di Indonesia. ada tambahan sebanyak 466 kasus per Sabtu (23/5) atau H-1 Lebaran.
Sementera itu, berdasarkan peta sebaran Covid-19 di Indonesia, total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 21.745 orang, dari angka tersebut 1.351 orang dinyatakan meninggal dunia serta 5.249 orang dinyatakan sembuh.
No comments:
Post a Comment