Home »
berita fakta
» Titik Nol-Malioboro Yogya Ramai Pesepeda Nongkrong, Penjagaan Diperketat
Titik Nol-Malioboro Yogya Ramai Pesepeda Nongkrong, Penjagaan Diperketat
Jakarta,--Maraknya warga yang bersepeda dan akhirnya nongkrong di Titik Nol Kilometer Yogyakarta menjadi perhatian Satpol PP DIY. Kasatpol PP DIY Noviar Rahmad mengatakan selama dua hari terakhir banyak warga yang bersepeda kemudian di kawasan Titik Nol Kilometer.
"Intinya kami tetap kepada protokol kesehatan harus ditegakkan. Persoalannya mereka pada Sabtu dan Minggu bersepeda dan justru nongkrong-nongkrong di Nol Kilometer itu yang jadi masalah mereka tidak jaga jarak tidak pakai masker," kata Noviar saat dihubungi wartawan, Senin (08/06).
Noviar pun mengatakan selama ini hanya ada dua regu yang berjaga. Karena kondisi di tempat itu smeakin ramai, pihaknya akan menambah personel yang berjaga di sekitaran Nol Kilometer Yogya.
"Kami sudah memperkuat lagi personel yang berjaga di sekitar Malioboro dan alun-alun. Termasuk Sabtu depan itu jam 6 pagi sudah kami tempatkan seluruh personel kami di sana. Ada 50 personel yang kami tempatkan," ungkapnya.
"Selama ini (personel) kami sebar di beberapa titik keramaian jadi di sana itu hanya kami tempatkan dua regu jumlahnya 12 orang," lanjut dia.
Penambahan personel itu dikarenakan melihat kepadatan warga yang bersepeda kemudian nongkrong di Nol Kilometer dan seitar Jalan Malioboro.
"Karena Sabtu dan Minggu itu terlalu banyak orang jadi tidak ter-cover. Sehingga besok kami tambahkan menjadi 10 regu," ucapnya.
Noviar menegaskan jika tidak melarang masyarakat yang bersepeda. Namun, yang dilarang adalah masyarakat yang tadinya bersepeda lalu kemudian nongkrong.
"Bersepeda tidak dilarang, yang namanya olahraga itu tetap dianjurkan tetapi jangan sampai mengabaikan protokol kesehatan. Contohnya kemarin itu mereka bersepeda tapi malah nongkrong-nongkrong. Kalau mereka bersepeda hanya lewat dan jaga jarak dan pakai masker itu tidak masalah," tegasnya.
"Tapi ini protokol kesehatannya diabaikan semua, tidak pakai masker tapi malah nongkrong di Titik Nol. Itu yang jadi masalah," lanjutnya.
Menurutnya, dalam menyosong new normal ini, kesadaran dan kedisiplinan masyarakat yang menjadi kunci.
"Jadi new normal itu kuncinya adalah kedisplinan masyarakat dalam menegakkan protokol kesehatan, kuncinya ada di pribadi masing-masing," tutupnya.
No comments:
Post a Comment